PROFIL

Sebagian orang percaya, bahwa memelihara merpati akan mengundang keberuntungan.  Merpati dianggap hewan pembawa hoki.  Anda percaya ?

Saya sendiri mulai menyukai merpati sejak tahun 1985, ketika secara kebetulan menyaksikan kontes merpati tinggian di Kemayoran, Jakarta Pusat.  Kala itu saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana sepasang merpati terbang tinggi sekali, nyaris tak terlihat mata karena hanya nampak dua buah titik yang samar-samar ... lalu menukik 90 derajat ... persis di atas kepala saya ... jatuh seperti batu !  Konon, merpati yang saya lihat itu akhirnya dibeli dengan harga yang sama dengan harga sebuah mobil kijang katana.  Sejak tahun itulah, saya mulai memelihara merpati. 

Kemudian, dengan bekal ilmu peternakan yang saya dapatkan di perguruan tinggi, dan konsultasi dengan beberapa pakar merpati, secara berkesinambungan  pada tahun 2010 (sebelumnya hanya asal memelihara saja) mulailah kami menggarap secara serius meski sangat sederhana, upaya seleksi bibit unggul dan budidaya merpati tinggian di wilayah Kota Depok.

Merpati-merpati yang kami  hasilkan selama proses seleksi dan budidaya, kami jual kepada khalayak untuk diuji bersama dan diketahui keunggulan serta kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki pada generasi biakan selanjutnya.

Hasil terjemahan Google :

Most people believe that taking care of pigeons would invite luck. Hockey carrier pigeons are considered animals. Do you believe?I myself was starting to like pigeons since 1985, when by chance saw a pigeon contest altitude in Kemayoran, Central Jakarta. At that time I witnessed with my own eyes how a pair of doves flying high, his eyes barely visible since only two points which seem vaguely ... then dipped 90 degrees ... right on top of my head ... falling like a rock! It is said that pigeons that I saw was eventually bought at a price equal to the price of a car deer katana. Since then, I started to keep pigeons.Then, armed with farming knowledge I have gained in college, and consultation with some experts pigeon, on an ongoing basis in the year 2010 we began to seriously work on a very simple though, the effort of selection and cultivation of pigeon seed altitude in Depok City region.Pigeons which we produced during the process of selection and cultivation, we sell to the public to be tested with and known advantages and weaknesses that must be corrected in the next breeding generation.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BURUNG KOLONG VS BURUNG TOMPRANG

PENYEBAB MERPATI HILANG

LAPAK LAPANGAN DJARUM